Selamat Datang di Blog Fauziah Amriny. Selamat Membaca

Minggu, 29 April 2012

Sisi Lain Pertolongan Allah


Saat kita di-uji oleh Allah dengan berbagai masalah yang datang menghampiri kehidupan, kita cenderung mengatakan kalau kita ditimpa kesusahan maka kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Allah. Saat kita dapat rezeki dan kebahagiaan, kita jarang mengingat bahwa itupun merupakan ujian dan cobaan dari Allah. Ada diantara kita yang tak sanggup menghadapi ujian itu, ada pula diantara kita yang tegar menghadapinya.

Al-Qur’an mengajarkan kita untuk berdo’a:
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya… "(QS 2: 286)

Do’a tersebut lahir dari sebuah kepercayaan bahwa setiap derap kehidupan kita merupakan cobaan dari Allah. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan cobaan tersebut, yang bisa kita pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup kita jalani. Cobaan yang datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut, rasa lapar, kurang harta dan lainnya.

Jadikan Masalah itu Mutiara Hikmah

Kebanyakan orang takut dengan yang namanya "masalah".
Masalah seperti monster yg harus mereka hindari.
Jadi gak heran kalau banyak orang yg mencoba lari dari yang namanya masalah.
Tetapi lari dari masalh bukanlah solusi.
Karena saat masalah itu kita hindari, mungkin itu menjadi penyebab munculnya masalah baru yang lebih sulit.

Ketika maslah itu datang, berusahalah untuk mencari solusi untuk menyelesaikannya, bukan alasan untuk mengindarinya.
Meski semuanya terkadang terasa sulit, hadapi semua dengan sabar, kuat dan tegar.
Masalah adalah salah satu tantangan hidup.
Semuanya tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Jadikan masalah itu sebagai batu loncatan untuk kita menjadi yang lebih baik, bukan sebagai hambatan yang harus dihindari.
Masalah juga merupakan salah satu proses pendewasaan diri.
Tanpa masalah hidup mungkin kurang berwarna.

Selasa, 17 April 2012

Mutiara Cinta untuk Imam ku Nanti

Hari ini aku mencoba untuk menuliskan kata yang selama ini hanya mampu terucap dalam setiap doa ini. Sebuah doa yang menjadi salah satu harapan terbesar di dalam hidupku. Doa agar dipertemukan dengan orang yang nantinya akan membantuku untuk menyempurnakan separuh dari diin ku. Semoga Allah selalu menuntut langkah ini untuk selalu berada di jalan-Nya. Semoga aku bisa menjaga cinta ini hanya untuk orang yang nantinya akan Allah jadikan kekasih halalku. Cinta yang menuntunku bisa lebih dekat dengan Rabb ku. Cinta yang mampu membawaku ke syurga-Nya nanti "Ya Allah, pilihkanlah dalam hidup ku..Insan yang akan menuntunku menjadi hamba-Mu yang lebih baik, menjadi insan yang lebih taat dan menjadi imam bagi ku, tidak hanya di dunia ini tetapi sampai akhirat nanti.."


Wahai imam ku nanti, aku sadar diri ini sungguh sangat jauh dari kata sempurna dan itu menjadi hal yang tak kan pernah mungkin bisa ku penuhi karena ku tau kesempurnaan itu hanya milik-Nya. Aku tau diri ini bukanlah Siti Khadijah yang memiliki kemuliaan dan kesetiaan yang luar biasa seperti beliau, tetapi aku berusaha untuk belajar setia darinya, setia dalam keadaan suka dan dukamu nanti. Aku juga bukan Siti Asiyah yang memiliki kesabaran yang sangat besar, tetapi aku akan berusaha untuk belajar menjadi pendamping yang sabar bagimu. Dan aku bukanlah Siti Aisyah yang memiliki jiwa yang besar dan ikhlas dalam menghadapi apapun, tetapi aku akan berusaha belajar ikhlas darinya. Dan bukan Fatimah binti Muhammad begitu tabah dan kuat, tetapi aku akan belajar tabah darinya. 

Ingin ku beri tahu padamu wahai imam ku nanti. Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia. Orang tua yang bagi ku begitu sempurna. Aku dibesarkan dengan limpahan kasih yang tak terhingga dari orang tua dan orang-orang di sekitar ku. Maka, padamu imam ku nanti, saat Allah memilihmu sebagai pendamping hidup ku, maka saat itu ku berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta dan kasih sayang kepada ku, menyayangi kedua orang tua ku dan keluarga ku seperti kau menyayangi kedua orang tuamu dan keluargamu. Begitupun aku, aku akan berusaha menjadi pendamping yang baik bagimu, menyayangimu, menyayangi keluargamu seperti ku menyayangi keluargaku. Karena bagiku, saat ijab qabul itu telah kau ucapkan, keluargamu akan menjadi keluarga baru bagiku.

Senin, 16 April 2012

Persahabatan

Persahabatan, sebenarnya seberapa penting itu untuk kita?
Bagi Q itu adalah sesuatu yang sangat berharga..
Orang tempat kita berbagi baik dalam suka dan duka...
Orang yang selalu ada saat kita butuh...
Orang yang mw menjadi pendengar setia kita...
Orang yang selalu bersedia menyediakan bahunya untuk menjadi sandaran air mata kita...

Tetapi  tak jarang perselisihan terjadi di antara kita...
Manusia juga adalah makhluk yang terdiri dari ego, “kemenangan” ...
Dari sang ego ini membuat manusia jadi egois....
Tetapi kata "sahabatlah" yang membuat kita ingin menyingkirkan smua ego itu...