Ingatkah tempat ini
teman.?? Yah disinilah rasa kebersamaan dan persahabatan kita semakin terasa.
Di daerah nun jauh dari keramaian kendaraan dan sinyal hp yang sangat sulit. Disini
kita menemukan keluarga baru. Keluarga yang mungkin memiliki latar belakang
berbeda dengan keluarga kita di rumah. Berjalan selama tiga jam di siang bolong
tanpa perbekalan air minum pun pernah kita rasakan. Tetapi disinilah kita
belajar untuk menerima semua keadaan itu. Yang dulunya tidak terbiasa memasak
dengan kayu bakar, disinilah kita belajar. Yang tidak pernah terbiasa hidup
tanpa listrik, disini pengalaman itu kita dapatkan. Belajar untuk hidup sederhana
dengan fasilitas yang sangat terbatas. Disini kita di didik agar dapat
berinteraksi dengan masyarakat yang awalnya kita tidak kenal sama sekali.
Menjadi seorang guru, itulah salah satu pengalaman terindah kita. Butuh waktu
memang untuk menerima semuanya, tetapi semua itu terasa lebih mudah karena rasa
kebersamaan yang kita miliki.
Kebersamaan ini pun
mungkin juga sempat di warnai beberapa perselisihan dan kesalah pahaman. Tetapi
semua itu adalah pelajaran untuk kita agar bisa saling memahami dan berfikir lebih
dewasa dalam melewatinya. Suka, duka, tawa, air mata, semuanya ada disini. Saat
rasa rindu melanda, menghubungi lewat telfon pun tidak bisa dilakukan karena
faktor sinyal yang begitu sulit. Berjalan berberapa kilo pun kita sanggupi demi
mendapatkan sinyal dan bertemu dengan teman-teman lain karena memang di sini
tidak ada akses angkot dan ojek sekali pun. Tetapi menjadi sebuah kepuasan
tersendiri saat kita bisa menemukan sinyal, bisa menghubungi keluarga di rumah
dan bertemu dengan teman-teman yang lain walau harus melakoni jalan kaki beberapa
kilo terlebih dahulu.
Jarak rumah antar kelompok
yang cukup jauh membuat pertemuan kita semakin jarang dan sulit. Tetapi
disitulah indahnya rasa persahabatan yang kita rasakan. Saat bisa berkumpul
kembali walau baru berpisah beberapa hari, cukup membuat air mata jatuh
mengalir deras, kesannya mungkin begitu cengeng, tapi itulah kuatnya rasa
persahabatan kita. Senyum pun bisa kembali merekah saat kita bisa berkumpul
kembali. Indah, sungguh indah.
Disini kita juga
mendapatkan keluarga baru, adik baru dan saudara baru. Keluarga baru yang
memberikan tempat berteduh dan beristirahat kepada selama sepuluh hari kita
disini. Adik-adik baru yang menjadi anak didik kita. Teman yang sudah seperti
saudara sendiri karena memang sepuluh hari itu semua suka, duka itu lewati
bersama.
Ada banyak kisah-kisah
yang terukir disini, lucu, miris, sedih, bahkan horor sekalipun. Kisah lucu
saat kita harus bisa membiasaka n diri hidup tanpa ada kamar mandi di rumah.
Kisah miris saat kita harus berjalan beberapa kilo karena tidak ada akses
kendaraan. Kisah sedih saat kita melihat keadaan penduduknya yang masih jauh
dari fasilitas-fasilitas yang yang memadai, sekolah yang masih memiliki banyak
kekurangan fasilitas, rumah penduduk yang belum mendapatkan fasilitas listrik.
Kisah horor tentang salah satu rumah yang dihuni oleh kelompok yang membuat
bulu kuduk cukup merinding. Yah, semuanya ada disini, kita rasakan disini, kita
belajar disini.
Hari ke sepuluh mungkin
menjadi hari yang sangat kita tunggu-tunggu. Rasa rindu kepada keluarga mungkin
salah satu sebab utamanya. Tetapi di hari itu juga terselip rasa duka, duka
karena kita kan meninggalkan keluarga baru dan anak didik kita disini. Air mata
pun tak mampu menjadi bukti bisu duka perpisahan itu. Walaupun kita hanya
melewatinya selama sepuluh hari, tetapi itu cukup memberikan kesan yang begitu
indah. Karena disini juga kita belajar arti sebuah hidup, persahabatan dan
persaudaraan. Semoga sepuluh hari kita menjadi penghuni disini, memberikan
kesan yang baik dan indah untuk mereka. Kenangan indah yang suatu saat bisa
menjadi sebuah cerita indah untuk di kenang kembali.
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar