Selamat Datang di Blog Fauziah Amriny. Selamat Membaca

Jumat, 30 Mei 2014

Ku Sebut Kalian Kepompong


Uji lupa kapan tepatnya kita bisa dekat seperti ini, yang pasti kita dipertemukan di kota ini, kampus ini kecuali rahmi yang ketemu sejak di pesantren, hehe.. Berawal dari berbagi cerita dan nasehat yang membuat kita semakin dekat. Yaah tujuan kita yang sama membuat kita menjadi sahabat, tujuan menjadi muslimah yang lebih baik dan taat. Bahagia punya sahabat seperti kalian, selalu mengingatkan saat salah, selalu berbagi dalam kebaikan. Kalian juga sahabat-sahabat yang sangat humoris, dengan karakter humor masing-masing yang membuat kita menjadi lengkap, obat dikala duka melanda. Meski kini kita dipisahkan oleh jarak, komunikasi kita tetap terjaga, nasehat itu selalu mengalir walau kini kita tidak di belahan daerah yang sama.
                Masih ingat kan waktu kita mengantar babay menuju hari bahagianya. Yah sore itu kita berangkat ke kosan babay, melepas babay untuk pulang kampung karena sebentar lagi babay bakal di pingit. Lama menunggu, babay tak jua muncul, kosan udah seperti punya sendiri.. Untung ibu kosan nya baik banget, kita disediain makanan khusus karena babay udah bilang kalau malam itu kita mau nginep. Senang melihat sahabat yang satu ini sebentar lagi akan menyempurnakan separoh agamanya, kita kapan yaa..??. Yaap pada waktunya, Allah sudah siapkan waktu itu untuk masing masing kita, bisa jadi uji, rahmi atau mbak sri yg akan menyusul babay selanjutnya. Tinggal tunggu undangan siapa yang duluan selesai yah.. haha, kalo kata rahmi tinggal tunggu ketok palu Allah buat garis jodoh kita.
                Kembali ke cerita awal, akhirnya waktu itu uji lupa tepatnya jam berapa, karena uji udah ketiduran..haha, maklum si ratu tidur, ngobrol sama rahmi dan mbak sri berasa di dongengin. Nyampe kosan ternyata babay bukannya tidur malah melanjutkan membereskan semua barang-barangnya, sampai subuh datang. Setelah shalat subuh, kita siap-siap buat nganterin babay ke terminal karena kasian ngeliat babay bawa barang sebanyak itu sendiri menuju terminal. Berhubung hari itu mbak sri ada kegiatan, akhirnya uji dan rahmi yang mengantar babay ke terminal. Setelah sampai di terminal kita menuju loket dan menanyakan bus tujuan Cirebon, ternyata masih lama dan babay pun memutuskan untuk ke padjajaran sebentar memperbaiki salah satu perlengkapan untuk acara pernikahan nanti yang rusak. Uji dan rahmi menunggu di terminal sambil menjaga barang-barang babay. Ada cerita lucu di sini, kita ketemu bule yang menanyakan gimana cara mw ke kebun raya, dengan bahasa inggris yang masih sangat terbata-bata kami menjelaskan angkot tujuan kebun raya.
                Setelah hampir satu jam babay kembali, kasian melihat dia berlari-lari karena ingin mengejar waktu. Sesampainya di warung bakso tempat kami menunggu babay, babay minum dan kemudian kembali menanyakan bus yang menuju Cirebon. Ternyata mobilnya sudah ada, kami pun berlari dan menyuruh babay langsung naik dan mencari tempat duduk. Kami khawatir kalau babay gak dapet tempat duduk, lumayan capek kalau berdiri dari bogor ke Cirebon yang jaraknya cukup jauh. Kami pun tak sempat bersalaman karena bus langsung penuh dan berangkat. Kami hanya melambaikan tangan dari luar dan merasa lega karena babay mendapatkan tempat duduk.
                Hari H itupun sudah smakin dekat, undangan sudah sampai di tangan kami, sebuah undangan yang unik berbentuk tas kecil, simple dan cantik. Kami membantu babay untuk meyebar undangan itu. Satu hari sebelum hari H kami berangkat tengah malam bersama rombongan anak-anak Pemasaran karena ingin ikut dalam prosesi akad nya. Mesjid adalah pilihan rombongan sebagai tempat untuk siap-siap. Setelah rapi uji bantu temen-temen lain buat dandan, padahal ini pertama kalinya dandan, maaf ya teman-teman yang jadi percobaan uji…hihi. Setelah sampai di mesjid tempat akad nikah babay, kita pun mulai deg-deg kan menyaksikan akad nikah babay. Setelah berjuang, akhirnya uji menyerah gak bisa liat akadnya secara langsung karena ramenya temen-temen dan warga yang mau menyaksikan. Ada yang unik, akadnya pake bahasa arab. Setelah sah, kami pun ikut senang karena sahabat kami telah sah menjadi seorang istri, telah sah menyempurnakan separoh agamanya.
                Uji masih inget cerita babay sebelum pernikahan dia ini, ingat perjuangannya menyelesaikan skripsi dengan sangat cepat. Mungkin dia yang pertama nyelesain skripsi di tahun angkatan kami. Salut dengan kedisiplinan dan prestasi-prestasi yang sudah diraihnya. Menjadi motivasi tersendiri untuk menjadi lebih baik. Ketika orang tua sudah merestui insya Allah semuanya akan lancar, bahagia kini meliahatmu bahagia dengan keluarga kecilmu. Semoga nanti kami bisa menyusulmu, membangun keluarga yang sakinah mawaddah warahmah yang dapat melahirka keturunan yang sholeh dan sholehah.
Waktu ngambil ijazah pas bulan maret kemaren sempet ketemu babay lagi, dengan perjuangan yang gak kalah lucunya. Kesasar dan akhirnya uji berenti di depan mesjid Az-zikra. Waktu itu pergi berdua sama wulan, eeh ojeknya malah melesat begitu cepat dan uji dengan si mamang ojek kehilangan jejak. Akhirnya uji memutuskan berjalan perlahan setelah mendapat instruksi petunjuk jalan dari babay, setelah skitar 15 menit akhirnya kita dipertemukan di sebuah titik (lebay dikit).. Seneng bisa ketemu babay, sekarang udah endut karena lagi hamil 5 bulan. Pertemuan yang sangat sebentar karena malam itu uji harus balik ke kontrakan ayu karena subuh mau berangkat ke bandara. Awalnya mau masak enak, Cuma bisa masak nasi goring buat bukaan babay sore itu karena gak keburu dan bahan masak kita yang kurang. Mudah-mudahan nanti bisa masak masakan yang lebih enak buat babay, suatu saat nanti. Mudah-mudahan nanti kita bisa dipertemukan lagi, bisa kumpul-kumpul lagi, beharap nanti di hari bahagia uji kalian juga bisa datang. 

Foto bareng sama bumil, sayangnya gak ada mbak sri dan rahmi jadinya kurang lengkap reuniannya

Oh iya ada lagi, ilmu yang uji dapet dari mba sri setelah ngobrol panjang malam itu lewat BBM, uji bakal slalu ingat insya Allah.. :)
 “Jodoh itu taqdir Allah, kuasa Allah, rahasia Allah, yang sudah di tetapkan d lauhul mahfuz sebelum kita dilahirkan ke muka bumi. Yang ditetapkan di lauhul mahfuz bukan hanya masalah jodoh, tapi juga kematian dan rezeki. jadi jodoh seperti kematian yang gak akan seorang pun yang tau. Kita hanya bisa berusaha menjalani menuju kematian yang husnul khatimah, maupun jodoh yang baik menurut Allah dnegan ikhtiar sesuai dengan yang Allah perintahkan dan harapkan. Karena Allah menyuruh hamba-Nya berharap, bergantung dan memohon kepada Allah, karena kalau kita sampai berharap kepada manusia berarti kita udah membuat tandingan Allah”.
                       Setuju banget sama mbak sri, terkadang nalar manusia tidak bisa mengetahui apa yang paling baik untuknya, tetapi Allah Maha tw apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Bersabarlah, Allah akan menjawab setiap doa hambanya pada saat yang paling tepat. Apapun itu, rezeki, jodoh, jalan hidup, semua memiliki episode masing-masing. Setiap kita Allah berikan scenario yang berbeda, tetapi akan sama indahnya ketika kita mau bersabar dan terus berusaha melakukan yang terbaik. Saat rezeki itu belum datang, mungkin Allah menyuruh kita untuk lebih giat lagi berusaha, tetapi tetaplah yakin Allah akan memberikan hal terindah itu pada saat yang tepat, tidak pernah ada yang sia-sia. Begitupun jodoh, Allah akan berika orang yang paling tepat pada saat yang paling tepat. Semangat sahabat, mudah-mudahan ukhuwah ini akan terus terjaga sampai nanti, sampai di syurga-Nya kelak.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar