Uji lupa kapan tepatnya kita bisa dekat seperti ini, yang
pasti kita dipertemukan di kota ini, kampus ini kecuali rahmi yang ketemu sejak
di pesantren, hehe.. Berawal dari berbagi cerita dan nasehat yang membuat kita
semakin dekat. Yaah tujuan kita yang sama membuat kita menjadi sahabat, tujuan menjadi
muslimah yang lebih baik dan taat. Bahagia punya sahabat seperti kalian, selalu mengingatkan
saat salah, selalu berbagi dalam kebaikan. Kalian juga sahabat-sahabat yang
sangat humoris, dengan karakter humor masing-masing yang membuat kita menjadi lengkap,
obat dikala duka melanda. Meski kini kita dipisahkan oleh jarak, komunikasi
kita tetap terjaga, nasehat itu selalu mengalir walau kini kita tidak di
belahan daerah yang sama.
Masih
ingat kan waktu kita mengantar babay menuju hari bahagianya. Yah sore itu kita
berangkat ke kosan babay, melepas babay untuk pulang kampung karena sebentar
lagi babay bakal di pingit. Lama menunggu, babay tak jua muncul, kosan udah
seperti punya sendiri.. Untung ibu kosan nya baik banget, kita disediain
makanan khusus karena babay udah bilang kalau malam itu kita mau nginep. Senang
melihat sahabat yang satu ini sebentar lagi akan menyempurnakan separoh
agamanya, kita kapan yaa..??. Yaap pada waktunya, Allah sudah siapkan waktu itu
untuk masing masing kita, bisa jadi uji, rahmi atau mbak sri yg akan menyusul
babay selanjutnya. Tinggal tunggu undangan siapa yang duluan selesai yah..
haha, kalo kata rahmi tinggal tunggu ketok palu Allah buat garis jodoh kita.
Kembali
ke cerita awal, akhirnya waktu itu uji lupa tepatnya jam berapa, karena uji
udah ketiduran..haha, maklum si ratu tidur, ngobrol sama rahmi dan
mbak sri berasa di dongengin. Nyampe kosan ternyata babay bukannya tidur malah
melanjutkan membereskan semua barang-barangnya, sampai subuh datang. Setelah
shalat subuh, kita siap-siap buat nganterin babay ke terminal karena kasian
ngeliat babay bawa barang sebanyak itu sendiri menuju terminal. Berhubung hari
itu mbak sri ada kegiatan, akhirnya uji dan rahmi yang mengantar babay ke
terminal. Setelah sampai di terminal kita menuju loket dan menanyakan bus
tujuan Cirebon, ternyata masih lama dan babay pun memutuskan untuk ke
padjajaran sebentar memperbaiki salah satu perlengkapan untuk acara pernikahan
nanti yang rusak. Uji dan rahmi menunggu di terminal sambil menjaga
barang-barang babay. Ada cerita lucu di sini, kita ketemu bule yang menanyakan
gimana cara mw ke kebun raya, dengan bahasa inggris yang masih sangat
terbata-bata kami menjelaskan angkot tujuan kebun raya.
Setelah
hampir satu jam babay kembali, kasian melihat dia berlari-lari karena ingin
mengejar waktu. Sesampainya di warung bakso tempat kami menunggu babay, babay
minum dan kemudian kembali menanyakan bus yang menuju Cirebon. Ternyata
mobilnya sudah ada, kami pun berlari dan menyuruh babay langsung
naik dan mencari tempat duduk. Kami khawatir kalau babay gak dapet tempat
duduk, lumayan capek kalau berdiri dari bogor ke Cirebon yang jaraknya cukup jauh. Kami pun
tak sempat bersalaman karena bus langsung penuh dan berangkat. Kami hanya
melambaikan tangan dari luar dan merasa lega karena babay mendapatkan tempat
duduk.
Hari H
itupun sudah smakin dekat, undangan sudah sampai di tangan kami, sebuah
undangan yang unik berbentuk tas kecil, simple dan cantik. Kami membantu babay
untuk meyebar undangan itu. Satu hari sebelum hari H kami berangkat tengah malam bersama
rombongan anak-anak Pemasaran karena ingin ikut dalam prosesi akad nya. Mesjid
adalah pilihan rombongan sebagai tempat untuk siap-siap. Setelah rapi uji
bantu temen-temen lain buat dandan, padahal ini pertama kalinya dandan, maaf ya
teman-teman yang jadi percobaan uji…hihi. Setelah sampai di mesjid tempat akad
nikah babay, kita pun mulai deg-deg kan menyaksikan akad nikah babay. Setelah berjuang,
akhirnya uji menyerah gak bisa liat akadnya secara langsung karena ramenya
temen-temen dan warga yang mau menyaksikan. Ada yang unik, akadnya pake bahasa arab.
Setelah sah, kami pun ikut senang karena sahabat kami telah sah menjadi seorang
istri, telah sah menyempurnakan separoh agamanya.
Uji
masih inget cerita babay sebelum pernikahan dia ini, ingat perjuangannya
menyelesaikan skripsi dengan sangat cepat. Mungkin dia yang pertama nyelesain
skripsi di tahun angkatan kami. Salut dengan kedisiplinan dan prestasi-prestasi
yang sudah diraihnya. Menjadi motivasi tersendiri untuk menjadi lebih baik.
Ketika orang tua sudah merestui insya Allah semuanya akan lancar, bahagia kini
meliahatmu bahagia dengan keluarga kecilmu. Semoga nanti kami bisa menyusulmu,
membangun keluarga yang sakinah mawaddah warahmah yang dapat melahirka
keturunan yang sholeh dan sholehah.
Waktu ngambil ijazah pas bulan
maret kemaren sempet ketemu babay lagi, dengan perjuangan yang gak kalah lucunya.
Kesasar dan akhirnya uji berenti di depan mesjid Az-zikra. Waktu itu pergi
berdua sama wulan, eeh ojeknya malah melesat begitu cepat dan uji dengan si
mamang ojek kehilangan jejak. Akhirnya uji memutuskan berjalan perlahan setelah
mendapat instruksi petunjuk jalan dari babay, setelah skitar 15 menit akhirnya
kita dipertemukan di sebuah titik (lebay dikit).. Seneng bisa ketemu babay,
sekarang udah endut karena lagi hamil 5 bulan. Pertemuan yang sangat sebentar
karena malam itu uji harus balik ke kontrakan ayu karena subuh mau berangkat ke
bandara. Awalnya mau masak enak, Cuma bisa masak nasi goring buat bukaan babay
sore itu karena gak keburu dan bahan masak kita yang kurang. Mudah-mudahan
nanti bisa masak masakan yang lebih enak buat babay, suatu saat nanti. Mudah-mudahan
nanti kita bisa dipertemukan lagi, bisa kumpul-kumpul lagi, beharap nanti di
hari bahagia uji kalian juga bisa datang.
Foto bareng sama bumil, sayangnya gak ada mbak sri dan rahmi jadinya kurang lengkap reuniannya
Oh iya ada lagi, ilmu yang uji
dapet dari mba sri setelah ngobrol panjang malam itu lewat BBM, uji bakal slalu
ingat insya Allah.. :)
“Jodoh itu taqdir Allah, kuasa Allah, rahasia Allah, yang sudah di tetapkan d lauhul mahfuz sebelum kita dilahirkan ke muka bumi. Yang ditetapkan di lauhul mahfuz bukan hanya masalah jodoh, tapi juga kematian dan rezeki. jadi jodoh seperti kematian yang gak akan seorang pun yang tau. Kita hanya bisa berusaha menjalani menuju kematian yang husnul khatimah, maupun jodoh yang baik menurut Allah dnegan ikhtiar sesuai dengan yang Allah perintahkan dan harapkan. Karena Allah menyuruh hamba-Nya berharap, bergantung dan memohon kepada Allah, karena kalau kita sampai berharap kepada manusia berarti kita udah membuat tandingan Allah”.
“Jodoh itu taqdir Allah, kuasa Allah, rahasia Allah, yang sudah di tetapkan d lauhul mahfuz sebelum kita dilahirkan ke muka bumi. Yang ditetapkan di lauhul mahfuz bukan hanya masalah jodoh, tapi juga kematian dan rezeki. jadi jodoh seperti kematian yang gak akan seorang pun yang tau. Kita hanya bisa berusaha menjalani menuju kematian yang husnul khatimah, maupun jodoh yang baik menurut Allah dnegan ikhtiar sesuai dengan yang Allah perintahkan dan harapkan. Karena Allah menyuruh hamba-Nya berharap, bergantung dan memohon kepada Allah, karena kalau kita sampai berharap kepada manusia berarti kita udah membuat tandingan Allah”.
Setuju
banget sama mbak sri, terkadang nalar manusia tidak bisa mengetahui apa yang
paling baik untuknya, tetapi Allah Maha tw apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Bersabarlah, Allah akan menjawab setiap doa hambanya pada saat yang paling
tepat. Apapun itu, rezeki, jodoh, jalan hidup, semua memiliki episode
masing-masing. Setiap kita Allah berikan scenario yang berbeda, tetapi akan
sama indahnya ketika kita mau bersabar dan terus berusaha melakukan yang
terbaik. Saat rezeki itu belum datang, mungkin Allah menyuruh kita untuk lebih
giat lagi berusaha, tetapi tetaplah yakin Allah akan memberikan hal terindah
itu pada saat yang tepat, tidak pernah ada yang sia-sia. Begitupun jodoh, Allah
akan berika orang yang paling tepat pada saat yang paling tepat. Semangat
sahabat, mudah-mudahan ukhuwah ini akan terus terjaga sampai nanti, sampai di
syurga-Nya kelak.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar